Siang ini di sela-sela pekerjaan -seperti biasa- ada selingan chat di fb, kira-kira beginilah sebagian dari isi salah satu chat yang terjadi antara diriku dan seorang temanku (cowok)..
my noon chat

....ternyata
nikah ki berat...
...ups! that's the fact girlz and guyz.. being married not a simple thing, but dont also make it become hard..
Nikah, sebagaimana telah masyhur bahwa ia adalah ibadah bahkan diistilahkan sebagai separuh agama..
Menikah adalah separuh agama?
Berikut sebuah kutipan yang berisi penjelasan yang cukup menarik mengenai hal tersebut
Nikah adalah ibadah, maksudnya dalam Islam nikah bukanlah sekedar gaya hidup, adat maupun tradisi. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
” Dan diantara tanda-tanda kebesaran-Nya adalah Dia telah menciptakan bagi kalian isteri-isteri agar kalian merasa tentram kepadanya dan Dia telah menjadiukan cinta dan kasih saying diantara kalian. Sesungguhnya di dalam hal itu ada tanda-tanda yang nyata bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar Rum : 21).Menikah juga merupak sunnah Rasulullah sallallahu 'alaihi wassalam.
Pernah suatu ketika tiga orang shahabat datang bertanya kepada istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang peribadatan beliau, kemudian setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan peribadatan mereka. Salah seorang berkata: Adapun saya, akan puasa sepanjang masa tanpa putus. Dan yang lain berkata: Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya …. Ketika hal itu didengar oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda :
“Artinya : Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu, sungguh demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut dan taqwa di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat dan aku juga tidur dan aku juga mengawini perempuan. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku”. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).
Menikah di dalamnya terkandung hikmah dari penciptaan manusia yang berpasangan (ada laki-laki dan perempuan). Di antara tujuan menikah adalah sebagai sarana dalam memenuhi naluri manusia. Syaikh Sholih Al Fauzan dalam kitab "Tanbihat ‘alal ahkam takhtashu bil mukminat" menyatakan bahwa diantara keuntungan menikah adalah : Mencegah perbuatan zina, menjaga pandangan dari yang haram, melestarikan keturunan dan memelihara silsilah, merasakan ketenangan dan ketentraman jiwa, melahirkan ta’awun (kerjasama) dalam membentuk keluarga yang solihah yang merupakan salah satu unsur terbentuknya masyarakat islami. Dan mengenai rizki, maka Allah pun akan memudahkan rezeki bagi orang-orang yang menikah.
janji Allah tentang rizki bagi yang menikah
Oleh karena nikah adalah ibadah, maka selayaknya ibadah secara umum, tidak bisa kita menganggapnya sebagai perkara yang ringan. Ibadah yang berkonsekuensi imbalan kebaikan dari Allah tentu dalam pengamalannya akan melalui cobaan dan ujian. Berbagai macam bentuk ujian yang mungkin dihadapi. Mulai dari niat yang bersumber dari diri kita sendiri, hingga berbagai cobaan dalam perjalanan proses menuju pernikahan itu sendiri. Ingatlah, bahwa yang namanya setan sebagai musuh bebuyutan manusia tidak akan senang jika seorang hamba melaksanakan perintahNya.
Bagi sebagian orang yang bisa dikatakan terlalu bermudah-mudahan dalam hal menikah ini, hendaknya senantiasa untuk menengok dan meluruskan niatnya. Tak jarang, tanpa kita sadari ternyata faktor nafsu belaka yang sangat mendominasi keinginan untuk menikah. Diantara bentuk bermudah-mudahan yang terjadi adalah mengenai rezeki. Memang, Allah menjanjikan akan kemudahan rezeki sebagaimana yang telah disebutkan. Akan tetapi, di dalamnya tidak terlepas dari faktor kewajiban manusia untuk ikhtiar. Yang namanya rezeki memang sudah ditentukan tapi ga akan begitu saja jatuh dari langit melainkan harus dicari, diusahakan. Selain itu, faktor psikologis yang sedikit bergeser dari generasi ke generasi juga tetap harus dipertimbangkan. Kesiapan menikah. Coba deh perhatikan antara generasi orang tua kita dan generasi kita sendiri yang sudah banyak perbedaan. Menurutku pribadi sih, generasi orang tuaku kesiapan menikah di usia dini memang sudah benar-benar siap, beda dengan generasiku yang memang banyak juga orang berkata siap menikah di usia dini tapi keadaan sebenarnya wallahu a'lam deh..
Ohya, last but not least nih, karena nikah itu ibadah maka yang nama rukun, syarat dan pelaksanaannya semestinya juga mengikut aturan.
Ohya, last but not least nih, karena nikah itu ibadah maka yang nama rukun, syarat dan pelaksanaannya semestinya juga mengikut aturan.
Rukun dan syarat nikah bisa dibaca di sini
Tata cara Pernikahan
Ok, semoga tulisan singkat ini dapat bermanfaat bagi sobat sekalian yang mau nikah (yah, namanya manusia mesti mau lah..

Sumber-sumber:
http://ummusalma.wordpress.comhttp://salafiyunpad.wordpress.com
http://akhwat.web.id
No comments:
Post a Comment