2010/10/07

Tips : Seputar Bertamu

Berkunjung ke Menoreh alias ex tempat kkn saya adalah hal yang menyenangkan. Selalu menyenangkan dari segala hal. Refreshing. Udara yang masih asli dan segar, penduduknya yang ramah, benar-benar berbeda dari hiruk pikuk perkotaan. Barangkali hal yang kurang menyenangkan hanya dua, jalannya yang cukup "menantang" juga soal jamu menjamu. Bukan karena jamuannya tidak enak, tapi ada keharusan untuk makan besar di setiap mengunjungi rumah. Bayangkan kalau kita berkunjung ke 5 rumah saja, perut ini mana kuat untuk menampungnya....(kecuali bagi si perut karet yang butuh hidangan gratis, hihihi..:p )


Dalam kunjungan-kunjungan saya, ada beberapa hal yang saya dapatkan soal hidang menghidangkan, jamu menjamu tadi. Salah satunya, bagaimana cara menahan tamu. Menahan tamu di sini maksudnya, kita hendak "memaksa" tamu tersebut menikmati hidangan makan besar (nasi sayur dan lauknya), tetapi kita belum menyiapkan hidangannya. Triknya adalah, berikan tamu suguhan air minum dengan air panas (mendidih!). Itulah yang saya alami. Alhasil, saya kepayahan menikmati minuman tersebut (baca: teh panas). Mau tidak mau memang harus menunggu sampai agak dingin sehingga bisa di minum. Sementara itu, di balik dinding terdengar suara si ibu menyiap-nyiapkan makanan. Ini bukan kegeeran saya lo, kenyataannya memang begitu. Tak lama setelah bisa menyeruput minuman tersebut, sesuai dengan tebakan, saya pun mendapat "tawaran istimewa" untuk makan. Memang hanya ditawari, tapi bila kita tidak memenuhinya maka kita tidak akan diijinkan untuk pamit.

Menghadapi hal seperti itu, sekali dua kali sih oke, tapi untuk kali yang ketiga dan seterusnya bisa jadi kita sudah mual-mual kekenyangan. Tenang saja. Saya dan teman saya punya trik "balasan". Bila kita sangat akrab dengan tuan rumah bisa dilakukan hal berikut. Saat tuan rumah bergelagat menyiapkan minuman, kita ikuti saja ia ke dalam. Bantu tuan rumah menyiapkan minuman. Maksudnya, biar kita ga disuguhi dengan air mendidih dan mencegah tuan rumah menyiapkan hal-hal lainnya, hehehe.. Adapun kalau kita tidak memungkinkan melakukan hal ini, maka mau tidak mau harus tetap memenuhi sajian makannya. Tidak apa. Kita tidak perlu memakan komplit dalam jumlah yang banyak. Makan aja sedikit sekedar menghormati tuan rumah. Misal ambil saja sayurnya sedikit, atau lauknya sedikit. Nasinya, ambil dikit saja, tapi usahakan di wadah nasinya terlihat seperti mengambil banyak (hihihi...). Kalau ada kuah, boleh kotor-kotori piring dengan kuah. Satu lagi, makannya jangan cepat-cepat, lambat-lambat saja supaya kita dikira menikmati.

Ok, ini semua hanya sekedar intermezo, boleh dicoba boleh juga tidak. Yang pasti semua ini berdasarkan pengalaman nyata saya dan teman-teman saya.

No comments:

Post a Comment