Mungkin kebanyakan pemuda punya kriteria calon hidup yang cukup muluk-muluk, tinggi semampai, langsing, kulitnya demikian, wajah harus demikian dan seterusnya.
***
Kriteria tersebut perlu ditelaah ulang dengan menimbang penjelasan salah seorang ulama Syafi’iyyah berikut ini:
Penulis kitab Fathul Mu’in bi Syarh Qurrah al ‘Ain mengatakan:
“Memperisteri wanita yang cantik itu yang lebih baik mengingat hadits yang mengatakan bahwa sebaik-baik adalah yang menyenangkanmu jika engkau memandanginya”
Perkataan di atas dijelaskan lebih lanjut oleh penulis Hasyiyah I’anah al Thalibin sebagai berikut:
“Yang dimaksud dengan wanita cantik adalah cantik menurut versi masing-masing laki-laki meskipun wanita tersebut berkulit hitam. Ada juga yang menjelaskan bahwa tolak ukur wanita cantik dalam hal ini adalah wanita cantik menurut laki-laki yang tabiatnya masih normal (baca: selera standar, tidak muluk-muluk, tidak pula terlalu buruk).
Sayyid Muhammad Syatho menilai makruh menikahi wanita yang memiliki nilai ‘terlalu cantik’ karena dua pertimbangan: Pertama, biasanya wanita yang terlalu cantik itu memiliki sifat sombong karena kecantikannya. Kedua, terlalu mata yang melirik kepadanya”[Hasyiyah I’anah al Thalibin juz 3 hal 270, karya Sayyid Muhammad Syatho cetakan al Haramain].
Wanita dengan kelas demikian itu cenderung sombong boleh jadi kepada suaminya jika suaminya dia nilai kurang selevel akibatnya dia akan sering tidak mau diatur oleh suaminya. Sehingga apalah artinya punya isteri sangat cantik namun pembangkan terhadap suami. Ataupun sombong terhadap wanita-wanita yang lain.
Banyaknya mata yang melirik kepadanya juga merupakan permasalahan tersendiri karena hal ini menyebabkan setiap hari suami dirundung rasa cemburu dan selalu dibayang-bayangi ketakutan jangan-jangan isterinya tergoda. Jika demikian, hidup terasa kurang nyaman.Kutipan dari Artikel www.ustadzaris.com
***
Tulisan ini tidak aku tujukan untuk memojokkan pihak-pihak tertentu. Melainkan aku hanya ingin mengajak untuk menilai soal kecantikan ini lebih obyektif untuk kedua pihak, pria dan wanita.
Bagi wanita yang memang dianugrahi kecantikan di atas rata-rata, sudah semestinya mensyukuri apa-apa yang ada pada dirinya. Yang lain, jangan sampai merasa tidak cantik, jangan sampai terjebak kepada sikap tidak mensyukuri karunia Allah Ta'ala. Ketahuilah, tidak ada wanita yang terlalu cantik. Yang ada hanya lelaki yang tidak tahan jika dihadapkan dengan kecantikan. Tidak ada wanita yang tidak cantik. Barangkali hanya belum bisa ataupun belum tau bagaimana caranya mensyukuri nikmatNya dengan merawat dan mempecantik dirinya.
Bagi para pria, engkau terlahir dari seorang wanita bernama ibu. Engkau juga mungkin akan mempunyai anak wanita. Tidakkah saat engkau berpikir mengenai kecantikan seorang wanita engkau berpikir tentang ibu dan atau (calon) anakmu.
No comments:
Post a Comment