2010/11/20

Silahkan Kau Datang dan Pergi, Tapi Aku Sedang Sibuk Membangun Mimpi

by Jazimah Al-Muhyi on Saturday, November 20, 2010 at 1:04pm

Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku. Tekad semacam itu, mungkinkah?
Ah, aku tersenyum mengingatnya. Mengingat betapa susah payahnya aku dulu, mencoba keras menghalau bayangmu. Dengan cara apa pun yang disarankan orang-orang. Semakin kuat aku berusaha menghalau bayangmu dari hatiku, bayangmu justru semakin kerasan bermukim di hati.

Ah, aku ingin tersenyum mengingatnya. Ya, bagaimana tidak. Saat aku ingin melupakanmu, ingin melupakan segala hal menyakitkan yang pernah terjadi, hakikatnya aku malah sedang mengingatmu. Mengingat masa-masa itu. Jadi?

Lalu, aku pasrah. Memasrahkan hati pada Sang Penggenggam Jiwa, menyerahkan hidup pada Sang Pemilik Kehidupan. Kupersilahkan bayangmu datang ke ruang hatiku, membuatku menangis berkepanjangan, menggerakkan jemariku merangkai kalimat-kalimat dalam cerpen, puisi, catatan harian, apa pun. Kunikmati saja semua lakon itu. Mungkin, memang harus begitu untuk menyembuhkan semua luka yang pernah ada.

Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku. Tekad semacam itu? Ah, aku ingin  tersenyum. Mana bisa? Sedang aku tidak pernah terkena amnesia. Dan aku, jelas tak ingin terkena penyakit yang membuatku melupakan seluruh masa lalu. Karena tak ada yang salah dengan masa lalu, tidak ada yang salah dengan orang-orang yang pernah hadir dan turut mewarnai hari-hariku. Gembirakah itu, sedihkah itu, semua memberi sumbangan berharga pada kematangan jiwa dan pemikiranku.

Sekian lama kubiarkan bayangmu keluar masuk dalam ruang hatiku.Namun kini, tak ada lagi air mata. Tak ada lagi duka. Karena Allah telah menyembuhkan seluruh luka itu, bersama waktu yang terus berlalu. Karena Allah telah mengganti secuil duka itu, dengan berjuta-juta kebaikan dan kebahagiaan.

Kini, dalam keseharianku membangun mimpi-mimpi, bayangmu terkadang menyelinap masuk dalam ruang hati. Kubiarkan saja singgah sesaat. Namun tentu tak perlu kusambut, tak perlu kubuat kerasan. Agar bayangmu tak betah lama dan selekasnya pergi. Karena aku, harus segera kembali pada konsentrasi: membangun mimpi-mimpi!

Ah, sekali lagi aku ingin tersenyum :-)

No comments:

Post a Comment