2011/04/02

Pernyataan Cerdas dan Lugu dari Seorang Anak


Ma, uang Mama tuh dikasih Allah kan? Mama masih punya uang nggak? Kita kasih hadiah yuk Ma ke Allah. Kan kita udah dikasih makan tiap hari. Sekali2 bikinin masakan buat Allah yuk."

Kalimat tersebut saya kutip dari sebuah pertanyaan di sebuah grup. Grup yang semestinya untuk para ibu, tetapi Alhamdulillah aku sangat bersyukur diperkenankan join grup yang smart itu walaupun aku belum jadi ibu. Seorang anggota grup menanyakan pertanyaan yang diajukan seorang anak kepada ibunya. Memberi tambahan semangat untuk terus belajar. Belajar apa saja, dan agama adalah yang terpenting. 

Pertanyaan tersebut membawa pikiranku  pada orang-orang yang masih suka bermain sesajen dan memuja benda-benda. Barangkali dasar pemikiran mereka seperti anak kecil itu ya. Namun sayang, mungkin mereka tidak mendapatkan penjelasan yang tepat mengenai bagaimana memberi "hadiah" untuk Allah. Sungguh pertanyaan tersebut menggugah kesadaran, bahwa itu adalah sebuah pertanyaan dari jiwa yang jernih, dalam perjalanan mengenali Tuhannya, membangun aqidahnya. Sungguh sangat disayangkan jika kemudian pertanyaan-pertanyaan semacam ini mendapatkan jawaban yang kurang tepat.

Tadinya, aku secara spontan menjawab seperti ini :

"may be bisa dijawab gini : Hadiah untuk Allah itu dg kita berbuat baik untuk diri kita sendiri yaitu mematuhi apa yg Allah perintahkan dan tidak mengerjakan apa yg dilarang Allah (pake bahasa anak2 gitu maap belum pengalaman hehehe) *cmiiw* "

Setelah kurenung-renungkan lagi, aku jadi ingin menambahkan beberapa pandanganku. Hanya, sepertinya lebih baik kutulis as a note daripada aku kebanyakan komen di sana (ya, sebagai anggota yang masih anak bawang gini nggak enak kalo terlalu banyak kasih teori, hehehe :D)

Sesungguhnya Allah tidak perlu hadiah, karena kitalah yang butuh Allah. Kita membalas pemberian Allah dengan bersyukur. Secara lisan, bersyukur dengan mengucap hamdalah yang berarti kita memuji Allah. Bersyukur dalam tindakan adalah dengan memanfaatkan karunia Allah untuk kebaikan. Bersyukur secara luas adalah dengan berbuat baik,  menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa-apa yang tidak disukai dan dapat menimbulkan kemurkaanNya. Itulah ibadah, semua yang dicintai Allah dan membuat Allah ridlo kepada kita. Ibadah akan membuat Allah cinta dan ridlo, tetapi bukan berarti Allah butuh kepada ibadah, melainkan kitalah yang butuh karena sesungguhnya kitalah yang membutuhkan keridloan Allah. Dan jika Allah meridloi kita, IA pun akan menambah nikmat kepada kita. Jadi sesungguhnya kita beribadah adalah kita berbuat baik kepada diri kita sendiri.  

Wallahu A'lam Bishowab

No comments:

Post a Comment